Di zaman serba modern
seperti sekarang ini, perkembangan teknologi tumbuh semakin pesat. Era
globalisasi telah membuat dunia semakin tanpa batas. Yang jauh terasa begitu
dekat, yang dekat merapat, yang merapat bersandar, dan seterusnya, tak perlu
lagi kuceritakan. Pasti kalian paham sendiri maksudku. Manusia sedang tren
berkunjung ke alam makhluk gaib, makhluk gaib melarikan diri ke dunia nyata.
Makan mie dibilang spaghetti, makan gembung bilang burger, dan makan lempeng
bilang pizza.
Era globalisasi
menurutku benar-benar telah membuat dunia menjadi semakin aneh. Beragam
jejaring sosial bermunculan. Misalnya facebook,
twitter, BBM, instagram, line dan sebagainya. Sebenarnya banyak sekali manfaaat
yang diberikan oleh beragam jejaring sosial tersebut. Misalnya ada fenomena
bertemunya seorang anak yang telah berpisah dengan ibunya sebelum dilahirkan, ah, bodoh sekali, maksudku berpisah
sejak kecil. Ada para remaja yang mencari jodoh lewat jejaring sosial. Tanpa
sadar jodoh yang didapatnya tersebut adalah tetangganya sendiri, sebelah rumah,
bertemu sehari-hari bahkan, dan pernah menolak cintanya. Ada juga jual beli online lewat jejaring sosial. Dari
jualan kue, baju, HP, sampai harga diri dan kehormatan.
Begitulah, di era
globalisasi begitu banyak kejadian menarik yang bisa terjadi. Namun yang
menarik perhatianku tentu saja nama internasional para pengguna jejaring sosial
tersebut. Ya, nama internasional menurutku. Jika kita amati, begitu banyak nama-nama
menarik yang digunakan para pengguna jejaring sosial. Setelah mengadakan
beberapa riset panjang, beberapa kali konsultasi, maka ku temukan beberapa
kelompok sosial nama internasional para pengguna jejaring sosial.
1.
Tipe bersyukur kepada
Tuhan
Tipikal
orang seperti ini biasanya menggunakan nama asli mereka sebagai nama
internasional di jejaring sosial. Mereka akan menggunakan nama Abdul Ghani, Syahlan Rosyidi (Maaf pak Rosyid), Budi Kuncoro,
Budi Prayitno.
2.
Tipe patah hati
Biasanya
orang-orang yang masuk tipe ini akan menggunakan nama yang begitu menyedihkan, nama yang kadang membuat
orang yang membacanya ingin semakin menyakitinya. Mereka akan menggunakan
nama-nama seperti Chang Yang Terluka,
Icha Yang Telah Kau Sakiti, Ria macieh saiyank kamoe, sampai Budi
Cuma cinta kamu polepel.
3.
Tipe bola mania
Tipe
orang-orang seperti ini hanya terobsesi dengan sepakbola dalam hidupnya. Mereka
menganggap sepakbola adalah segalanya, melebihi apapun termasuk cinta. Maka
mereka akan menggunakan nama seperti Enno
Juventini, Yudi Beckham, Diva Lup Ozil, Wisnu Madridista, Yogda Mancunian,
sampai Roni Bonex Sampai Mati.
4.
Tipe Suami/Istri Setia
Mereka
yang masuk golongan ini akan menambahkan nama pasangan mereka di depan/belakang
nama aslinya. Mereka menganggap suami/istrinya adalah anugrah paling berharga
yang diberikan oleh Tuhan. Maka nama-nama mereka akan seperti Novi Permana, Andre Irawati, Indri Hermawan,
dan Dewi Hartono.
5.
Tipe Kasmaran
Orang-orang
tipe ini menurutku agak sedikit lebay.
Hampir sama dengan tipe patah hati, mereka akan menggunakan nama yang aneh dan
panjang. Misalkan Lily Lup Arie, Dody
Milik Inah, atau Grace Yang Telah Dicuri Steven.
6.
Tipe Kesukuan
Kelompok
ini akan membuat nama internasional mereka dengan kultur suku yang masih sangat
kental. Merka akan menggunakan nama seperti Huda
Cah Angon, Utuh Banjar, Amat Wong Ndeso, sampai Toni Ondel-Ondel.
7.
Tipe Cabe-cabean
Mereka
yang masuk tipe ini biasanya menggilai motor, suka boncengan tiga sampai empat,
dan keluyuran sore hari. Nama-nama mereka akan seperti Yoga Anak Motor Empat Enam, Cici Anak Jalanan, Roby Pembalap Liar.
8.
Tipe Kesepian atau cinta
bertepuk sebelah tangan
Tipe
orang seperti ini adalah orang-orang yang menganggap dunia telah mengkhianati
mereka. Nama-nama mereka akan seperti Riri
Ingin Dimanja, RahmanSelaluSayangKamu, Odon Pecundang Sejati.
9.
Tipe Cinta profesi
Orang-orang
ini sangat mencintai profesinya. Mereka menganggap profesi adalah
segala-galanya. Maka nama mereka adalah Sony
Mandiri, Andy Tiga Serampai, Andika Meubel, Sampai Bengkel Las Hayup (Maaf ya Mas Uun).
Post a Comment
Post a Comment